Belum diketahui secara pasti, namun terdapat
beberapa keadaan yang dianggap dapat meningkatkan faktor risiko
terjadinya
kanker
payudara. Meskipun demikian, tidak berarti mereka yang tidak
memiliki faktor risiko tidak dapat terkena kanker payudara.
Pada tahap awal kanker payudara, biasanya kita tidak
merasakan sakit atau tidak ada tanda-tandanya sama sekali. Namun, ketika
tumor semakin membesar, gejala-gejala di bawah ini mungkin muncul :
-Benjolan yang tidak hilang atau permanen, biasanya tidak sakit dan
terasa keras bila disentuh atau penebalan pada kulit payudara atau di
sekitar ketiak.
- Perubahan bentuk atau ukuran payudara
- Kerutan pada kulit payudara
- Keluarnya cairan dari payudara, umumnya berupa darah
- Pembengakkan atau adanya tarikan pada puting susu
- Segera periksakan ke dokter jika terdapat gejala tersebut
Jangan menunda lebih lama lagi karena jika terlambat kanker payudara
sulit disembuhkan.
Faktor-faktor risiko kanker payudara antara
lain:
- Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker payudara (ibu,
nenek, saudara perempuan)
- Menstruasi pertama pada usia muda, menopause yang terlambat
- Wanita yang tidak punya anak atau melahirkan anak pertama pada usia 30
tahun
- Pernah terdapat tumor atau kanker payudara sebelumnya
- Medapatkan terapi pengganti hormon jangka panjang
Faktor-faktor lain seperti : obesitas atau konsumsi tinggi lemak,
konsumsi alkohol berlebih, mutasi genetik.
Namun, perlu diingat bahwa
semua faktor tersebut masih berdasarkan kemungkinan, karena seseorang
yang tidak memiliki faktor yang berisiko tetap saja dapat terkena kanker
payudara. Skrining dan deteksi dini adalah alat yang tepat untuk
menurunkan risiko kematian yang ditimbulkan oleh kanker payudara ini.
Faktor-faktor berisiko yang paling penting dalam perkembangan kanker
payudara tidak dapat dikendalikan oleh individu. Ada beberapa faktor
yang dikaitkan dengan peningkatan risiko, tetapi hal itu masih tidak
jelas. Berbeda dengan kanker paru-paru yang berkaitan erat dengan
tembakau. Hanya sedikit faktor berisiko yang dapat dilakukan untuk
menghindari kanker payudara seperti : hindari melakukan terapi pengganti
hormon untuk jangka panjang, memiliki anak sebelum usia 30 tahun,
menyusui, menghindari kelebihan berat badan dengan melakukan olahraga
dan diet yang tepat, membatasi konsumsi alkohol.
Untuk perempuan dengan risiko tinggi, risiko berkembangnya
kanker dapat diturunkan menjadi 50% dengan meminum obat yang disebut
Tamoxifen selama 5 tahun. Tamoxifen memiliki efek samping, seperti
gangguan vaginal, yang tidak berbahaya dan beberapa efek samping yang
tidak biasa yang dapat mengancam nyawa seperti : penggumpalan darah,
pulmonary umbolus, stroke, dan kanker uterin. Tamoxifen tidak umum
digunakan untuk pencegahan, tetapi dapat berguna untuk beberapa kasus.
Ada data yang menyebutkan bahwa vitamin A, vitamin C, dan vitamin E
dapat melindungi dari kanker payudara, tetapi masih dibutuhkan
penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal itu.
Saat ini yang paling penting bagi setiap wanita untuk menurunkan
risiko kematian akibat kanker payudara adalah dengan melakukan skrining
mamogram secara reguler, mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan
payduara sendiri dan memeriksakan diri ke dokter secara rutin.